Beritarepublik.com, Bone (Sulsel) - Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone melaksanakan panen raya di Desa Samaelo Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.
Hadir dalam acara Panen raya, Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi bersama Forkopimda Kabupaten Bone.
Menurut Bupati Bone, satu kesyukuran karena di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19), petani di Bone tetap bersemangat bekerja memanen padi musim tanam Oktober-Maret.
Setelah melakukan panen, Bupati Bone melaksanakan teleconference dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Pada pelaksanaan teleconference, Bupati Bone melaporkan terkait kesiapan pangan Kabupaten Bone di tengah pandemi Covid-19.
Fahsar menyampaikan, kondisi Kabupaten Bone sangat menggembirakan. Khususnya produksi pertanian. Hal ini sejalan dengan harapan Mentan selalu surplus. Produksi rata-rata yang dihasilkan sangat menggembirakan. Hal ini berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian diperoleh provitas 8.5 ton/ha, dan untuk produksi padi 2019 hingga April 2020 mencapai 1.543.684 ton
"Kami melaporkan, di Bone baru saja melaksanakan panen raya sebelum vicon. Kurang lebih 100 hektare,” jelas Fahsar.
Sementara itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Sunardi Nurdin berujar, bahwa ada penambahan luas lahan sawah.
Diketahui, lahan sawah petani di Kabupaten Bone terdiri atas sawah irigasi seluas 42.000 hektare, tadah hujan 70.159 hektare, rawa pasang surut 5.479 hektare, dan rawa lebak seluas 924 hektare. Untuk produksi padi 2019 hingga April 2020 mencapai 1.543.684 ton.
“Saat ini kondisi di Kabupaten Bone Tiada hari tanpa panen dan tanam," ujar Sunardi. Rabu (13/5/2020).
Kegiatan Panen di Kabupaten Bone sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL. Menurut SYL, dalam kondisi apapun, termasuk saat Wabah Covid-19, petani dan penyuluh harus terus bergerak untuk mendukung ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.
“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” jelas Dedi. (BBPP-BK).
Penulis : Jamaluddin Al Afgani