Beritarepublik.com, Sigi (Sulteng) - Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pokok dan sangat penting untuk selalu tersedia dalam memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini selalu digaungkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar manusia, yang harus selalu terpenuhi.
“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan," tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo.
Di lain kesempatan Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa akan memaksimalkan peran dari Kostratani dalam mengawal ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk mengawal kestabilan harga di tingkat petani. "Setiap penyuluh di BPP harus memotivasi petani agar terus bekerja dan penyuluh juga harus mampu memfasilitasi petani binaannya mendapatkan harga yang pantas untuk semua komoditas yang dibudidayakan," tegas Dedi.
Hal di jawab langsung oleh para pejuang pangan yang ada di kabupten Sigi, Saat ini, Panen Raya masih terus berlangsung di Wilayah kabupaten Sigi yaitu di wilayah kerja Kostratani BPP Bahagia, Kecematan Palolo dan Nokilalaki, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
Panen yang dilaksanakan sejak Rabu 6 Mei 2020 di Desa Tongoa, Kecematan Palolo di Kelompok tani Asoka dengan Luas hamparan lahan siap panen yaitu 21 ha. Saat ini Luas panen kita 2,5 ha dan Varietas yang ditanam adalah Ciherang. Sedangkan Produktivitas rata-rata 52 kw/ha GKP dengan Harga Beras Rp. 9200/ kg. Pelaksanaan panen menggunakan Alat Panen Combine Harvester milik UPJA Rina Karya Kecematan Palolo.
Menurut Ketua Poktan Asoka, bahwa panen kali ini terasa berbeda dengan sebelumnya akibat musibah wabah Corona namun hal itu tidak menyurutkan semangat petani tetap turun kelapangan, kami sebagai petani harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan.
"Kami sangat bersyukur karena adanya alat mesin pertanian sehingga proses panen sangat efektif, ini sangat membantu petani karena selain mempercepat masa panen, juga mengurangi kehilangan hasil," ujar Ketua Poktan.
Hal senada juga disampaikan oleh Ester, SP, selaku Penyuluh Pertanian yang membina di Wilayah Desa Tongoa. "Kami terus melaksanakan tugas meskipun ada kekhawatiran penyebaran Covid-9, dan kami terus mengajak masyarakat pertanian agar tetap terus bersemangat sekaligus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas pertanian serta memenuhi prosedur kesehatan saat bekerja di lapangan di tengah pandemi yang melanda negara kita saat ini" jelas Ester.
Penulis: Asrul
Editor: Jamaluddin Al Afgani