Beritarepublik.com, Maros (Sulsel) - Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian, yang dapat diartikan bahwa salah satu keberhasilan pertanian berada di tangan penyuluh. Hal ini karena penyuluh dapat berinteraksi langsung dengan petani sehingga program-program pertanian dapat langsung diterapkan atau disampaikan kepada petani.
Meskipun pada masa pandemi virus covid-19 seperti saat ini, tidak menyurutkan semangat
penyuluh untuk menunaikan tugas pokoknya. Sebagaimana telah dinyatakan oleh Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun, tetap produktif ditengah pandemi Covid-19.
Sejalan dengan Kepala Badan BPPSDMP Dedi Nuryamsi, menyatakan bahwa para penyuluh pertanian harus aktif dan produktif mendampingi para petani.
Salah satu kegiatan penyuluh adalah mendampingi dan mengawal kegiatan petani, termasuk memonitoring areal persemaian padi yang telah ditanam.
Menurut Armiati Abbas, salah satu penyuluh pertanian yang bertugas di BPP Maros Baru mengatakan bahwa selaku penyuluh pertanian, kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau dan melihat secara dekat perkembangan dan pertumbuhan padi serta untuk tukar pikiran dan informasi dengan petani.
Dalam kunjungan monitoring di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, diketahui bahwa salah satu petani H. Marwah, Ketua Kelompok Tani Barugayya melakukan persemaian tanaman padi varietas CL 220.
“Sepengetahuan saya, varietas ini baru pertama kali ditanam di wilayah Maros,” jelas Armiati. Ahad (3/5/2020).
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa umur persemaian tanaman padi sudah 17 hari dan pertumbuhan tanaman padi tersebut cukup subur dan sehat tanpa ada hama dan penyakit yang menyerang persemaian tersebut. Dan perkiraan luas lahan yang akan ditanami 3 hektar.
Menurut pengakuan H. Marwah bahwa dia memperoleh varietas padi ini dari temannya yang berasal Provinsi Aceh dan mencoba menanam padi varietas baru dengan harapan hasil produksinya maksimal dan cocok untuk ditanam di wilayah maros.
"Dari informasi yabg kami peroleh diketahui bahwa Varietas CL 220 memiliki Umur 85-90 hst dengan jumlah Anakan 28-40 dan Biji per malai 250. Bukit panjang lonjong, Nasi pulen dan Tinggi 90 cm serta daun bendera tegak dan sangat Cocok di lahan tadah hujan dan irigasi. Sedangkan Potensi produksi antara 9-12 ton per ha. Inilah yang membuat petani tertarik menanam varietas tersebut," ujar Marwah.
Penulis : Ferial dan Jamal
Sumber : Armiati Abbas, SP Penyuluh BPP Maros Baru