Beritarepublik.com, Morowali (Sulteng) -Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan suatu lembaga pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perseorangan maupun berkelompok serta diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian dalam bentuk pelatihan atau permagangan bagi petani dan masyarakat diwilayahnya.
P4S Harapan Baru yang belokasi di desa Lambelu, Kec. Bumi Raya, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Bapak Wayan Padet, memiliki beberapa kelompok tani binaan yang ada di wilayahnya, salah satunya kelompok tani Mekar Jaya yang mana sejak tahun 2019 sudah mulai mengembangkan sistem pertanian organik dilahannya untuk komoditi padi.
Melalui wawancara langsung via telepon dengan Bapak Wayan (27/4), beliau mengatakan bahwa ada salah satu kelompok tani binaannya yang mengembangkan pertanian organik.
"Kelompok tani Mekar Jaya merupakan salah satu kelompok tani binaan kami yang saat ini kami bina untuk mengembangkan pertanian organik khususnya untuk komoditi padi, dimana sejak tahun 2019 bulan Januari, kami bersama kelompok tani menjadikan lahan mereka sebagai laboratorium lapangan khusus untuk pengembangan padi organik,”ujar Wayan, Jumat (1/4/2020).
“Panen yang saat ini kami lakukan pada lahan laboratorium lapangan ini merupakan panen yang ke-4 sejak tahun 2019, dimana panen saat ini terasa cukup spesial dikarenakan ditengah wabah Covid-19 dan bulan puasa tidak menyurutkan kami dalam melalukan panen untuk terus menghasilkan demi memenuhi kebutuhan pokok baik anggota kelompok ataupun masyarakat umumnya”, tandasnya.
Pada kesempatan panen ini juga didampingi langsung oleh penyuluh pertanian dari BPP Bumi raya yang membina desa Lambelu, Bapak Edi Purwanto. “Kelompok Tani Mekar Jaya yang dipimpin oleh Bapak Wayan Widiasa merupakan salah satu kelompok tani binaan BPP kami kerjasama dengan P4S, dengan luas lahan kurang lebih 23 Ha dan jumlah anggota 23 orang. Sejak tahun 2019 kami selalu berkolaborasi untuk tetap membina dan membimbing petani dalam melakukan budidaya padi organik yang baik dan benar sesuai GMP. Untuk padi yang kami panen saat ini merupakan padi varietas Ciherang dengan produktivitas lahan kurang lebih 5,5 Ton/Ha. Kami sebagai insan pertanian tentunya tidak boleh berhenti dalam memproduksi kebutuhan pangan walaupun saat ini saya sendiri sedang berpuasa dan ditengah wabah covid-19, kami harus tetap semangat dalam menjalankan tugas untuk kesejahteraan petani. Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini tupoksi kami sebagai penyuluh,” tutur Edi.
"Kekhawatiran ada, namun ini ditepis dengan cara menerapkan protokol kesehatan saat turun ke lapangan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Pemanenan saat ini kami lakukan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan, “ujar Edi.
Hal ini sesuai dengan arah Menteri Pertanian Indonesia Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa pertanian tidak boleh berhenti, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan. petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa masyarakat indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan. Pertanian harus tetap maju dengan terus berjalan ditengah wabah guna memenuhi kebutuhan pangan. Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha dibidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era-4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahteraan petani itu sendiri, serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sejalan dengan itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah covid-19 dan meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
"Penyuluh pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.
Dedi menambahkan pula bahwa,untuk dapat terus aktif bekerja, insan pertanian harus selalu sehat dan menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.
Penulis : I Gede Mahardhika
Editor : Risky Yulianti
BBPP-BK