Gowa, Beritarepublik.com, Kementerian Pertanian telah menetapkan Perluasan Areal Tanam (PAT) sebagai program utama untuk meningkatkan produktivitas hasil Pertanian, untuk merealisasikan program tersebut, diperlukan SDM Pertanian yang kompeten dan profesional, dalam hal ini menjadi tanggung jawab Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pembangunan pertanian harus diawali dengan pembangunan SDM pertanian. "SDM pertanian itu adalah Petani, Penyuluh, Petani Milenial, Poktan, dan juga Gapoktan,” tutur Dedi.
“Membangun pertanian salah satunya dengan meningkatkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan juga kompetensi dari SDM pertanian.” ungkapnya.
Dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dalam mewujudkan pencapaian target utama Kementerian Pertanian maka perlu dilakukan sertifikasi kompetensi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai UPT di bawah BPPSDMP mendukung Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Kompetensi Profesi Penyuluh Pertanian Non ASN Level Supervisor Tahap II yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala BBPP Batangkaluku diwakili oleh Widyaiswara Madya, M. Issac Maulana menyebut bahwa dukungan terkait bimbingan teknis dan sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian adalah langkah penting dalam memastikan peningkatan kualitas dan profesionalisme dalam sektor pertanian.
"Melalui bimbingan teknis, penyuluh pertanian di Sultra dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam praktik pertanian yang efektif dan berkelanjutan," ungkapnya.
M. Issac Maulana menambahkan dengan adanya sertifikasi kompetensi, penyuluh pertanian menjadi lebih terjamin dalam kompetensi dan integritasnya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan Prov. Sulawesi Tenggara, yang diwakili Sekretaris Dinas Kartini membuka kegiatan Secara resmi.
"Pentingnya Peran Penyuluh dalam mendampingi kegiatan Penyuluhan di lapangan. Penyuluh harus memiliki ilmu pengetahuan yang berkompeten sehingga dapat menunjang dalam mendampingi petani-petani dilapangan," ujar Kartini saat memberikan sambutan.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 74 peserta yang berasal dari 10 Kabupaten Kota, diantaranya Kab. Konawe sebanyak 32 orang, Kolaka Utara 2 orang, Kolaka 7 orang, Kolaka Timur 1 orang, Bombana 11 orang, Muna Barat 6 orang, Buton Utara 4 orang, Buton Tengah 5, Kab. Wakatobi 1 Orang dan Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 5 orang.
Kegiatan ini berlangsung Selama 8 hari, yang dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kec. Puwatu Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
(Red)