Kementan Bentuk Brigade Swasembada Pangan, Ketua Rembuk Pemuda Tani Sebut Bertani Bukan Pekerjaan yang Tidak Keren dan Kampungan -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Kementan Bentuk Brigade Swasembada Pangan, Ketua Rembuk Pemuda Tani Sebut Bertani Bukan Pekerjaan yang Tidak Keren dan Kampungan

BERITAREPUBLIK.COM
25 November 2024

Gowa, Beritarepublik.com, Program Brigade Swasembada Pangan yang diprakarsai oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bertujuan mempercepat kemandirian pangan di Indonesia melalui kerja sama lintas instansi, termasuk TNI, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kepolisian.


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan sudah ada 23 ribu orang mendaftar program Brigade Pangan, seluruh kelompok brigade itu akan dibina secara langsung oleh TNI. Ia menugaskan tentara untuk mendampingi para petani milenial itu. Diharapkan kehadiran para tentara dapat menanamkan nilai-nilai kedisiplinan kepada para petani


“Karena itu mudah-mudahan ke depan ini bisa lebih maju lagi dan bisa lebih banyak lagi pemuda yang ikut. Nanti TNI akan menjadi motivator untuk kedisiplinan," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti dalam kegiatan Workshop Manajemen Pendampingan Brigade Pangan dan Mentor mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah terbentuk lebih dari 1.500 Brigade Pangan yang tersebar di 12 provinsi. 


“Setiap pendamping bertanggung jawab mengadvokasi lima Brigade Pangan. Melalui workshop ini, kami ingin memperkuat kapasitas para pendamping agar dapat memberikan pendampingan yang lebih efektif kepada petani milenial,” ujar Santi.


Secara terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani bersama Staf Khusus Kasad, Brigjen TNI Wawan Erawan dan Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar memberikan motivasi kepada Rembuk Pemuda Tani selaku Brigade Swasembada Pangan, Senin (25/11/2024).


"Saya yakin apa yang disampaikan oleh Pak Menteri bahwa kedepan anak-anak milenial yang tergabung dalam Brigade Swasembada Pangan akan berpenghasilan (bukan gaji) Rp. 10 juta per bulan," ungkap Brigjen TNI Wawan Erawan.


Jenderal bintang satu tersebut optimis lantaran 200 hektar lahan yang dikelola per brigade dapat memproduksi ratusan ton hasil gabah kering ditambah dengan hasil sewa alat mesin pertanian dan bantuan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp. 150 juta per brigade.


Ia berharap agar Brigade Swasembada Pangan dapat memanfaatkan dengan baik atas kemudahan yang diberikan oleh pemerintah demi terwujudnya swasembada pangan.


Merespon pernyataan tersebut, Yusran, Ketua Rembuk Pemuda Tani mengatakan bahwa bertani bukanlah pekerjaan yang tidak keren dan kampungan, melainkan dengan bertani melalui pertanian modern, kita bisa mengoptimalkan potensi untuk bersama-sama berjuang menjadikan Indonesia sukses Swasembada Pangan.


"Kami menyambut dengan antusias dengan adanya program Brigade Swasembada Pangan untuk kemudian memaksimalkan kontribusi kami di bidang pertanian," ungkap Yusran.


Jamaluddin Al Afgani berharap agar dengan adanya diskusi ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi milenial bahwa terlibat dalam dunia pertanian merupakan potensi yang sangat menjanjikan dari skala ekonomi.