Gowa, Beritarepublik.com, Pertanian modern terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, salah satunya melalui penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem hidroponik.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan sektor pertanian harus melakukan transformasi dari hulu hingga hilir dalam bentuk pertanian modern. Transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern, agar sektor pertanian dilirik generasi muda yang lebih dikenal sebagai milenial.
"Kita harus memanfaatkan teknologi mekanisasi pertanian dari hulu-hilir atau pasca panen. Juga memaksimalkan penggunaan AI," kata Amran .
Pernyataan senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti bahwa memasuki era industri 4,0, insan pertanian harus mulai memahami arti penting sistem digitalisasi serta teknologi dan inovasi.
"Teknologi dan inovasi sebagai modal utama dalam menarik generasi muda untuk menggeluti pertanian, baik secara keilmuan ataupun praktek langsung di lapang," katanya.
Untuk itu, BPPSDMP melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar Bertani On Cloud volume 285 dengan tema "Cerdas Berhidroponik dengan Teknologi Artificial Intelligence" yang dilaksanakan secara virtual dan dinarasumberi oleh petani milenial Andi Fathur Radhy yang merupakan Co Founder SGH Hydroponik, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin, dalam sambutannya ia mengatakan pertanian yang dilakukan hari ini tidak lagi biasa-biasa saja, tapi pertanian sudah menggunakan teknologi termasuk AI.
"Kondisi kita saat ini lagi gencar-gencarnya bagaimana generasi muda untuk terus bisa ikut serta di dalam sektor pertanian. Salah satu permasalahan di era sekarang adalah SDM Pertanian kita termasuk kehadiran generasi muda, karena saat ini usia petani kita sudah tidak muda lagi jadi harus ada regenerasi," ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Amin, ia berharap dengan adanya pelatihan dan sebagainya dalam rangka peningkatan SDM sangat-sangat penting dilaksanakan demi masa depan pertanian.
"Dengan adanya teknologi petani lebih merasa nyaman sehingga diharapkan banyak generasi muda yang menggeluti bidang pertanian," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani mengungkapkan saat ini pemerintah memiliki program besar yaitu bagaimana mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Salah satu media untuk mencapai tersebut adalah teknologi, seperti AI dan perangkat-perangkat lainnya untuk mempercepat dan mengefisiensi produksi.
"Budidaya hidroponik merupakan salah satu strategi urban farming. Mari kita ikut berkontribusi di dalam agenda besar pemerintah dengan memanfaatkan lahan yang kita miliki untuk mencapai ketahanan pangan," serunya.